Pekerja Seni
Dunia hiburan tanah air telah diwarnai oleh berbagai model kreatif seni dari berbagai pekerja seni atau lebih dikenal artis. Artis sebagai public figure memiliki peran yang penting di dunia hiburan, selain sebagai pekerja seni, artis juga memiliki kewajiban moral untuk memberikan teladan yang baik di luar pekerjaannya (kehidupan sehari-hari) mengingat penggemar setia seorang artis tidak sungkan untuk mengikuti kebiasaan dan tingkah laku para artis.
Kemajuan teknologi pada zaman sekarang semakin menegaskan hal tersebut. Artis tidak hanya dituntut untuk memberikan karya terbaik, dalam waktu bersamaan beban moral yang ditanggung para artis semakin besar dikarenakan para pengemarnya bisa bersumber dari anak-anak kecil dan tentunya remaja yang telah mampu mengakses internet.
Artis secara tidak lansung memiliki kontribusi yang besar untuk menyuguhkan kebermanfaatan bagi daerah asalnya. Baik dalam hal keteladanan yang ditiru masyarakat, kebangaan dan kecintaan masyarakat hingga dipilih oleh masyarakat sebagai pelayan mereka di dunia pemerintahan.
Tidak berbeda dengan provinsi lainnya, Provinsi Jambi sebagai asal daerah dari beberapa artis (pekerja seni) terkenal dapat menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa khususnya pemuda-pemudi Jambi, terutama yang memiliki minat dan ingin berkarya di dunia seni.
Berikut ulasan mengenai beberapa pekerja seni dari bumi Jambi yang karyanya telah diakui oleh dunia hiburan tanah air:
1. Ahmad Nungcik Alcaff
Pada tahun 1972, Alcaff memulai profesinya sebagai sutradara film. Alcaff memperoleh penghargaan pada FFI tersebut kala memerankan film yang berjudul Lewat Djam Malam yang diproduksi tahun 1954.
2. Ermina Zaenah
Salah satu filmnya yang terkenal adalah film “Supir Istimewa” (1954), diperanka oleh Ermina yang beradu akting dengan Abdul Hadi dan diproduseri oleh Djamaluddin Malik (Bapak Industri Film Indonesia dan penggagas Festival Film Indonesia).
3. Christine Hakim
Hingga pada akhirnya, dia dilirik oleh Teguh Karya (seorang Sutradar Profesional) untuk memainkan peran dalam film “Cinta Pertama” (1973), film yang mengantarkannya meraih Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik. Selain film tersebut, beberapa film terkenal yang dibintangi Christine adalah “Badai Pasti Berlalu” (1977) dan film salah satu pahlawan Nasional Wanita Indonesia yaitu “Tjoet Nja’ Dhien” tahun 1988.
Pada tahun 2010, Christine berkesempatan untuk memainkan peran minor dalam film Hollywood “Eat Pray Love”. Hingga tahun 2018, Christine telah mengumpulkan banyak penghargaan diantaranya delapan piala citra dan menerima penghargaan seumur hidup dari Festival Film Indonesia, Indonesian Movie Actors Awards dan Festival Film Internasional Cinemanila.
Christine adalah salah satu anggota juri pada ajang Festival Film Cannes di tahun 2002. Saat ini selain menekuni dunia profesional sebagai produser dan sutradara film, Christine juga aktif di berbagai kegiatan sosial. Sederet penghargaan hingga menjadi duta UNICEF, UNESCO ataupun juri pada berbagai ajang perlombaan seni lingkup Nasional atau Internasional. Majalah Time edisi Asia terbitan 28 April 2003 mendaulat Chris sebagai salah satu “Asian Heroes.”
Yuk simak halaman berikutnya!